Thursday 17 September 2015

Contoh Puisi Penyesalan untuk Ayah

Puisi Penyesalan untuk Ayah - Meski hanya kata-kata namun karya puisi dapat mengungkapkan begitu banyak hal di dunia ini. Puisi bahkan dapat mengungkapkan dengan jelas bagaimana perasaan yang sedang dialami oleh seseorang, misalnya sedang menyesal, marah atau lainnya. Semua tergantung dengan bagaimana kita merangkai dan menguntai kata atau diksi yang tepat.

Pada karya yang satu ini kita akan mendapatkan sebuah gambaran perasaan sedih yaitu dalam bentuk penyesalan untuk ayah tercinta. Gambaran rasa sesal di hati bisa terlihat jelas dalam setiap pilihan dan susunan kata dalam syair tersebut. Sedih memang, namun sebagai karya sastra, puisi tentang penyesalan berikut ini tetap bisa menjadi sumber hiburan dan inspirasi. Penasaran bagaimana puisi tersebut?

Namanya juga penyesalan jadi pasti memilukan, menyedihkan dan begitu menyentuh hati. Begitu pun dengan apa yang digambarkan dalam karya yang cukup singkat berikut. Puisi singkat yang berjudul "atas kesalahanku" di bawah ini menggambarkan suatu pergulatan batin yang sangat berat yang terjadi pada tokoh "aku". Tapi, sebelum kita menikmati keindahan dalam karya tersebut mari kita tengok terlebih dahulu beberapa karya lain di bawah ini.

4) Puisi penyesalan hidup
5) Puisi penyesalan cinta
6) Puisi penyesalan dosa
7) Puisi penyesalan kesalahan
8) Puisi penyesalan diri
9) Puisi penyesalan hati
10) Kumpulan puisi penyesalan
11) Puisi penyesalan atas kesalahan

Di atas juga beberapa puisi dengan tema khusus mengenai rasa sesal dalam hati seseorang baik yang berupa rasa sesal terhadap cinta, kehidupan, diri sendiri dan lain sebagainya. Tentu saja dengan beberapa tambahan puisi di atas maka puisi penyesalan untuk ayah ini akan lebih lengkap lagi dan penuh warna. Yang tidak sabar untuk membaca puisi tersebut bisa langsung membacanya di bawah ini.

Atas Kesalahanku
Puisi Penyesalan untuk Ayah

Dulu,
Dulu sekali aku tak pernah tahu
Arti ucapan kerasmu
Aku bahkan tak mengerti arti laranganmu
Yang ku tahu, aku benci saat kau bilang "jangan"

Engkau begitu bersi keras memaksaku
Tak peduli aku menolak
Tak peduli aku berontak
Dengan egois engkau selalu saja begitu

Sampai akhirnya,
Pribadi yang mengagumkanlah aku kini
Berkat egoismu
Berkat sifat keras dan memaksakan kehendak

Aku sukses menjadi sosok yang penuh pencapaian
Aku sukses menjadi sosol yang penuh pujian
Baru aku menyadari arti "jangan" yang slalu kau ucapkan
Baru aku menyadari arti "tidak" yang slalu kau ucapkan
Tapi, semua telah terlambat

Engkau telah pergi
Tak memberiku kesempatan berterima kasih
Tak memberiku kesempatan berbalas budi
Hanya menyisakan kenangan, kepedihan

Harusnya aku cepat kembali
Harusnya aku cepat berlari
Memelukmu sebelum kau pergi

Tidak terlalu panjang memang Contoh Puisi Penyesalan untuk Ayah tersebut namun sudah cukup membuat hati kita teriris perih. Sungguh sedih memang kisah yang diceritakan dalam puisi terbaru di atas. Mudah-mudahan kita tidak akan pernah mengalami kisah dalam puisi tersebut.